Aku telah selesai menulis mimpi-mimpi, rencana-rencana untuk hari esok. Dan dengan yakin aku berkata : "Pasti Tuhan suka"
Saat kuberikan padaNya, Ia hanya diam, mengambil pena dan mencoret
beberapa bagian. Aku tersentak kaget dengan responNya. Sedikit sedih,
tetapi akhh.. tidak apa-apa sepertinya ada bagian yang aku harus revisi.
Saat itu aku sibuk memikirkan rencana-rencana apa yang harus aku
tuliskan lagi dan tidak mendengar bahwa saat itu Tuhan berbicara sesuatu
padaku.
Akhirnya aku mengambil kertas baru, dan mulai menuliskan lagi semuanya, semua yang aku ingin capai dan rencanakan, sedikit kutambahkan juga beberapa bagian baru di dalam rencanaku. Saat hendak kuberikan kepadaNya, aku agak gugup, tetapi aku meyakinkan diri bahwa aku sudah menuliskan yang terbaik untuk hidupku. Namun, setelah kuberikan Ia merobeknya!
Aku menangis, marah, dan kecewa.
"Itu semua mimpi dan rencanaku kenapa Kau robek Tuhan, yang terbaik Kau inginkan untukku, semua telah aku tuliskan" -teriakku kepadaNya-
"Itu semua mimpi dan rencanaku kenapa Kau robek Tuhan, yang terbaik Kau inginkan untukku, semua telah aku tuliskan" -teriakku kepadaNya-
Ia memandang penuh kasih dan memberikanku kertas putih yang masih bersih
dari tinta pena dan berkata : "Nak, tulislah apa yang hendak Kukatakan
kepadamu, supaya kau dapat selalu mengingat setiap janjiKu dan pada
akhirnya kau akan menyadari Aku Allah yang tidak pernah ingkar.
RencanaKu di atas segalanya bagimu, Aku mempunyai rencana yang terbaik
untukmu karena Aku yang paling tahu apa yang Kau butuhkan Nak. Dan
sadarilah Aku mampu memberikan lebih dari apa yang kau minta."
Aku menggeleng, rasa kecewa membuat aku tawar hati. Namun, Tuhan tetap
menyodorkan kertas tersebut, duduk di sampingku, dan menunggu aku
menuliskannya. Akhirnya aku hapus airmata dan mulai mendengarkn apa yang
Tuhan hendak katakan kepadaku. Saat selesai menulis semuanya Ia
memintaku membacanya kembali, kata demi kata.
Airmata mengalir karena disana aku menemukan janji, mimpi, harapan yang
jauh lebih indah dan besar dari apa yang pernah aku tuliskan. Lalu aku
menoleh kepadaNya dan berkata : "Tuhan, maafkan aku yah, saat Kau
merobek dreambook-ku rasanya saat itu hatiku ikut dirobek, karena disana
aku tuangkan semua harapan dan mimpi yang ada di dalam hatiku. Namun,
ternyata apa yang aku anggap baik bagiku sesungguhnya belum tentu itu
benar-benar yang terbaik."
Tuhan menjawabku dengan lembut : "Nak, dengarkanlah suaraKu dan lakukan apa yang Kukatakan padaMu, jangan takut, lakukan saja bagianmu dan Aku lakukan bagianKu. Ketahuilah bahwa Aku masih memiliki rancangan indah untuk hidupmu dan pasti terjadi ketika kau mau taat dan menyerahkan hidupmu ke dalam tanganKu. Nikmati saat-saat kau mengumpulkan potongan puzzle kehidupanmu sampai pada waktunya nanti gambaran kehidupanmu terlihat jelas."
Yes 55 :8-11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar