Sabtu, 28 Juli 2012

Setiap Kemenangna Butuh Kesabaran

Di suatu sore, seorang anak datang kepada ayahnya yg sedang baca koran… ayah anak“Ayah, ayah” kata sang anak…
“Ada apa?” tanya sang ayah…..
“aku capek, sangat capek … aku capek karena aku belajar mati matian untuk mendapat nilai bagus sedang temanku bisa dapat nilai bagus dengan menyontek…aku mau menyontek saja! aku capek. sangat capek…
aku capek karena aku harus terus membantu ibu membersihkan rumah, sedang temanku punya pembantu, aku ingin kita punya pembantu saja! … aku capel, sangat capek …
aku cape karena aku harus menabung, sedang temanku bisa terus jajan tanpa harus menabung…aku ingin jajan terus! …
aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga lisanku untuk tidak menyakiti, sedang temanku enak saja berbicara sampai aku sakit hati…
aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga sikapku untuk menghormati teman teman ku, sedang teman temanku seenaknya saja bersikap kepada ku…
aku capek ayah, aku capek menahan diri…aku ingin seperti mereka…mereka terlihat senang, aku ingin bersikap seperti mereka ayah ! ..” sang anak mulai menangis…
Kemudian sang ayah hanya tersenyum dan mengelus kepala anaknya sambil berkata ” anakku ayo ikut ayah, ayah akan menunjukkan sesuatu kepadamu”, lalu sang ayah menarik tangan sang anak kemudian mereka menyusuri sebuah jalan yang sangat jelek, banyak duri, serangga, lumpur, dan ilalang… lalu sang anak pun mulai mengeluh ” ayah mau kemana kita?? aku tidak suka jalan ini, lihat sepatuku jadi kotor, kakiku luka karena tertusuk duri. badanku dikelilingi oleh serangga, berjalanpun susah krn ada banyak ilalang… aku benci jalan ini ayah” … sang ayah hanya diam.
Sampai akhirnya mereka sampai pada sebuah telaga yang sangat indah, airnya sangat segar, ada banyak kupu kupu, bunga bunga yang cantik, dan pepohonan yang rindang…
“Wwaaaah… tempat apa ini ayah? aku suka! aku suka tempat ini!” sang ayah hanya diam dan kemudian duduk di bawah pohon yang rindang beralaskan rerumputan hijau.
“Kemarilah anakku, ayo duduk di samping ayah” ujar sang ayah, lalu sang anak pun ikut duduk di samping ayahnya.
” Anakku, tahukah kau mengapa di sini begitu sepi? padahal tempat ini begitu indah…?”
” Tidak tahu ayah, memangnya kenapa?”
” Itu karena orang orang tidak mau menyusuri jalan yang jelek tadi, padahal mereka tau ada telaga di sini, tetapi mereka tidak bisa bersabar dalam menyusuri jalan itu”
” Ooh… berarti kita orang yang sabar ya yah? Puji Tuhan”
” Nah, akhirnya kau mengerti”
” Mengerti apa? aku tidak mengerti”
” Anakku, butuh kesabaran dalam belajar, butuh kesabaran dalam bersikap baik, butuh kesabaran dalam kujujuran, butuh kesabaran dalam setiap kebaikan agar kita mendapat kemenangan, seperti jalan yang tadi… bukankah kau harus sabar saat ada duri melukai kakimu, kau harus sabar saat lumpur mengotori sepatumu, kau harus sabar melawati ilalang dan kau pun harus sabar saat dikelilingi serangga… dan akhirnya semuanya terbayar kan? ada telaga yang sangatt indah.. seandainya kau tidak sabar, apa yang kau dapat? kau tidak akan mendapat apa apa anakku, oleh karena itu bersabarlah anakku”
” Tapi ayah, tidak mudah untuk bersabar ”
” Aku tau, oleh karena itu ada ayah yang menggenggam tanganmu agar kau tetap kuat … begitu pula hidup, ada ayah dan ibu yang akan terus berada di sampingmu agar saat kau jatuh, kami bisa mengangkatmu, tapi… ingatlah anakku… ayah dan ibu tidak selamanya bisa mengangkatmu saat kau jatuh, suatu saat nanti, kau harus bisa berdiri sendiri… maka jangan pernah kau gantungkan hidupmu pada orang lain, jadilah dirimu sendiri… seorang yang kuat, yang tetap tabah dan taat karena ia tahu ada Allah di sampingnya… maka kau akan dapati dirimu tetap berjalan menyusuri kehidupan saat yang lain memutuskan untuk berhenti dan pulang… maka kau tau akhirnya kan?”
” Ya ayah, aku tau.. aku akan dapat surga yang indah yang lebih indah dari telaga ini … sekarang aku mengerti … terima kasih ayah , aku akan tegar saat yang lain terlempar ”
Sang ayah hanya tersenyum sambil menatap wajah anak kesayangannya.
Kristovh Immanuel


Selasa, 24 Juli 2012

GAME KEHIDUPAN

Waktu itu adalah hari libur, kebetulan juga bahwa waktu itu adalah jadwal saya untuk mengikuti suatu acara Training yang diselengarakan oleh pihak kampus, acara itu dihadiri sekitar 746 Mahasiswa se-Fakultas di Auditorium Universitas dan berlangsung selama 2 hari. saya dan teman-teman sesama mahasiswa baru angkatan 2011 mengikuti seluruh kegiatan yang telah dijadwalkan sedemikian rupa .
Namun Hingga hari kedua saya mengikuti acara tersebut, semuanya terkesan biasa-biasa saja tak ada yang sepecial dalam acara tersebut, akan tetapi ada 1 kegiatan yang paling menarik menurut saya, sebuah Game yang benyak mengajarkan nilai-nilai moral dalam kehidupan, jujur saya sangat terkesan dengan Game itu, namanya adalah Racing Balon (Balapan Balon).

Dalam Game Racing Balon itu, beberapa dari kami dimohon Pemateri untuk maju kedepan diatas panggung dan berberis dengan sejajar, kemudian masing-masing dari kami diberi sebuah balon yang masih kosong. Setelah kami semua dipastikan memegang 1 balon Tak lama kemudian muncul dari belakang panggung seorang Pemateri lagi yang membawa sebuah Piala yang sangat bagus, Pemateri yang membawa Piala itu kemudian berdiri persisi didepan kami dengan jarak kurang lebih 10 meter saja. Terus Pemateri yanag membawa Piala tersebut menginstruksikan kepada kami untuk bersiap-siap memulai lomba,
Pemateri itu bilang:
Pemateri : “Kepada Teman-teman yang ada didepan..! kalian semua sudah memegang balon satu-satu kan? ”
Kami : “Iya… Sudah..!” ( jawab kami serempak)
Pemateri : “Baiklah, disini saya akan menjelaskan bagaimana peraturan mainnya, saya akan berdiri tepat didepan teman-teman dengan jarak kurang lebih 10 meter, setalah saya bilang MULAI, kalian semua harus mulai meniup balon masing kemudian melepasnya ke arah saya berdiri, siapa yang balonnya sampai lebih duluan, itulah yang berhak mendapatkan Piala ini. Dengan syarat, balon itu tidak boleh kalian lemparkan, hanya boleh kalian arahkan saja agar menuju ke saya, jika nanti jalannya melenceng? Ambil dan tiup kemudian lepaskan lagi ke arah saya.. bagiamna jelas semuanya? ”
Kami : “Jelas kak… ” (jawab kami semangat, yang tak sabar lagi memeperebutkan piala megah itu)
Waktu itu saya berfikir itu adalah game yang sangat mudah, hanya perlu meniup balon kemudian melepaskannya ke garis finish,itu hanya butuh waktu kurang dari 1 menit. Namun apa yang terjadi ? kami semua butuh waktu lebih dari 5 menit hanya untuk meluncurkan balon ke garis finish yang jaraknya hanya 10 meter. Bagaimana tidak? Balon yang sudah kami tiup kemudian kami arahkan ge gerus finish ternyata lajunya kemana-mana, ada yang ke atas, ke samping kanan kiri, ke bawah, bahkan ada juga yang malah melaju ke arah belakang, sehingga kami harus lari kesana kemari untuk mengambilnya lagi, meniupnya lagi dan mengarahkannya ke garis finsh.
Finally… salah satu dari kami berhasil mengantarkan balonnya gegaris Finsh, dan dia berhak mendapatkan pialanya atas keberhasilanya itu, dia pun mendapatkan tepuk tangan dari semua yang hadir dalam acara itu.
Beberapa saat kemudian, setelah menyuruh pemenang duduk kembali bersama teman-temanya, Pemateri datang dan naik kepanggung, beliau berkata;
Pemateri : “Teman-teman yang saya banggakan, dalam Game Racing balon tadi kita bisa mengambil hikmah yang sangat besar, apa Hikamahnya”
Kami :( Masih terdiam dan tanda tanya didalam fikirannya, hikmah apa yang ada di game tadi ya?)
Pemateri : ”belum ada yang tau? Baiklah, akan saya jelaskan pada anda, bahwa didalam game tadi adalah Analogi (mensamakan) dengan Makna kehidupan bagaimana bisa..!!? Ya,, jelas bisa, begini
1. Balon = diri kita sendiri
2. Meniup balon= usaha kita
3. Mengarahkan ke garis finish = Harapan kita
4. garish finish = tujuan
5. Piala = hasil yang kita capai
Benarkan teman-teman..? ”
Mahasiswa : “Benar” (sambil mengangukan seraya berkata iya, ya..)
Pemateri : “tapi beginilah hidup yang kita jalani, meskipun usaha kita sudah maksimal, tujun kita sudah pasti, harapan kita sudah besar,kadang-kadang kita usaha kita kurang membuahkan hasil seperti tadi meskipun kita sudah mengarahkannya kegaris finish, namun lajunya masih saja berbelok, itulah perumpamaaan usaha kita, meski kita berusaha sebaik apapun, tidak jarang usaha kita belum berhasil.
Tapi lihatlah,, bagi orang-orang yang terus mencoba, berusaha terus menerus dalam ketertudaan keberhasilannya, maka dia akan mendapatkan penghargaan yang setimpal, yaitu Piala tadi, begitu pula usaha kita dalam meraih cita-cita, meskipun banyak cobaan yang menghadang, jika tetap Sabar dan Ikhlas dalam menjalaninya maka PASTI ALLAH AKAN MEMBERIKAN SESUAI YANG KITA INGINKAN, kata mutiara bilang : barang siapa bersabar maka pasti akan smpai pada tujuan kita,  gbu…!!!! tepuk tangan untuk kalian semua…..!!! ”
The End….
Teman-teman yang saya terkasih, dalam mencapai sebuah tujuan, entah itu meraih cita-cita didunia,Meraih prestasi dalam belajar, atau apa saja yang kita inginkan,tidak jarang usaha kita menemui bebrbagai rintangan, cobaan, hambatan, dan terkadang hasilnyapun kurang memuaskan sesuai yang kita harapkan, tetapi janganlah katakan bahwa usaha kita “SUDAH BERAKHIR”, karena yang terpenting itu bukanlah mengatakan Ini Sudah Berakhir , tetapi “BAGAIMANA CARA KITA MENGAKHIRINYA”, apakah kita akan Tetap Tegar dan berusaha bangkit/ kita akan putus asa kemudaian tidak berusaha lagi. Memangnya dengan tidak berusaha lagi, apakah itu akan mengantarkan kita pada tujuan kita? Tidak kan..!
Jangnlah Putus Asa, Karena sesunguhnya Allah senantiasa bersama orang-orang yang bersabar..!
Hidup yang Allah berikan selalu penuh dengan pilihan, sekarang tinggal kita, apakah kita akan memilih untuk meraih keberhasialan atau menyerah pada kegagalan dalam usaha-usaha kita, selalu ada pilihan, BAHKAN KETIKA KITA TAK MEMILIH-PUN, MAKA ITU SEBENARNYA ADALAH PILIHAN KITA UNTUK “TIDAK MENGAMBIL PILIHAN” Maka pastikanlah kita selalu memilih yang terbaik, baik disisi Allah, bagi diri kita sendiri , bagi orang tua kita, bagi sahabat-sahabat kita,terutama bagi Tuhan..

Jumat, 06 Juli 2012

Hanya Kau Harapanku

Suatu waktu aku duduk diam dan mencurahkan isi hati kepadaNya.

Aku berkata :
"Bapa aku berjalan dan aku menemukan semua pintu tertutup"

... Namun Dia menjawab :
"Teruslah berjalan nak, dan kau akan menemukan bahwa Aku membuka pintu bagimu, dan menyiapkan jalan lain yang lebih baik dari jalanmu"

Aku berkata lagi:
"Bapa aku berlari dan tidak kunjung melihat garis finish di depanku"

Namun Dia menjawab :
"Teruslah berlari nak, dan kau akan melihat bahwa Aku berdiri di garis akhir menanti kedatanganmu"
Aku kembali berkata :
"Bapa aku mendengar panggilanMu, aku sedang mengerjakannya, tetapi aku tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya"
Namun Dia kembali berkata :
"Teruslah setia mengerjakannya dan kau akan mengetahui bahwa Aku sedang membawa engkau menggenapi rencanaKu"
Aku mengeluh :
"Bapa aku mencari Engkau, tetapi Aku tidak mendengar suaraMu"
Namun Dia menjawab :
"Teruslah mencari Aku dengan hati yang haus nak, dan kau akan dapat mendengar jawabanKu atas doa-doamu dan ketahuilah bahwa walaupun Aku seolah diam, tetapi Aku mendengar jeritan hatimu"
Aku terdiam beberapa saat,dan bertanya :
"Aku sudah berhenti, dan aku ingin kembali melangkah dalam rencanaMu, tetapi apakah aku masih berkenan di hadapanMu?"
Dia menjawab dengan penuh kasih :
"Kau tahu jawabannya nak, kau selalu ada di hatiKu, tidak sekalipun Aku membuangmu dari hadapanKu, tetapi ingatlah kasih karuniaKu selalu tersedia, tetapi pertobatan harus disertai dengan komitmen untuk berubah dan berusaha dengan pantang menyerah ditambah dengan penyertaanKu"
Aku terdiam lagi,
Hatiku dipenuhi dengan kehangatan kasihNya, jiwaku dipuaskan karena perkataanNya , dan hidupku diubahkan oleh anugerahNya.
Terima kasih Bapa karena Engkau selalu dapat kuandalkan.

Minggu, 01 Juli 2012

Sebuah Surat Singkat Dari Bapa

Anak-Ku…,
Saat kau bangun dipagi hari, Aku memandangmu dan berharap engkau akan berbicara kepada-Ku, walaupun hanya sepatah kata, meminta pendapat-Ku atau bersyukur kepada-Ku atas sesuatu hal indah yang terjadi di dalam hidupmu kemarin, tetapi aku melihat engkau begitu sibuk mempersiapkan diri untuk pergi bekerja.
Aku kembali menanti…
Saat engkau sedang bersiap, Aku tahu akan ada sedikit waktu bagimu untuk berhenti dan menyapa-Ku, tetapi engkau terlalu sibuk. Di satu tempat, engkau duduk di sebuah kursi selama lima belas menit tanpa melakukan apapun.
Kemudian Aku melihat engkau menggerakkan kakimu. Aku berpikir engkau ingin berbicara kepada-Ku, tetapi engkau berlari ke telepon dan menelepon seorang teman untuk mendengarkan gosip terbaru. Aku melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan Aku menanti dengan sabar sepanjang hari. Dengan semua kegiatanmu, Aku berpikir engkau terlalu sibuk untuk mengucapkan sesuatu kepada-Ku. Sebelum makan siang Aku melihatmu memandang kesekeliling, mungkin engkau merasa malu untuk berbicara kepada-Ku, itulah sebabnya mengapa engkau tidak menundukkan kepalamu. Engkau memandang tiga atau empat meja sekitarmu dan melihat beberapa temanmu berbicara kepada-Ku dengan lembut sebelum mereka makan, tetapi engkau tidak melakukannya.
Tidak apa-apa…
Masih ada waktu yang tersisa, dan Aku berharap engkau akan berbicara kepada-Ku, meskipun saaat engkau pulang ke rumah kelihatannya seakan-akan banyak hal yang harus kau kerjakan. Setelah beberapa hal tersebut selesai engkau kerjakan, engkau menyalakan televisi, Aku tidak tahu apakah kau suka menonton televisi atau tidak, hanya saja engkau selalu ke sana dan menghabiskan banyak waktu setiap hari di depannya, tanpa memikirkan apapun hanya menikmati acara yang ditampilkan.
Kembali Aku menanti dengan sabar saat engkau menonton TV dan menikmati makananmu tetapi kembali kau tidak berbicara kepada-Ku. Saat tidur Kupikir kau merasa terlalu lelah. Setelah mengucapkan selamat malam kepada keluargamu, kau melompat ke tempat tidur dan tertidur tak lama kemudian. Tidak apa-apa karena mungkin engkau tidak menyadari bahwa Aku selalu hadir untukmu. Aku telah bersabar lebih lama dari yang kau sadari. Aku bahkan ingin mengajarkanmu bagaimana bersabar terhadap orang lain. Aku sangat mengasihimu, setiap hari Aku menantikan sepatah kata, doa atau pikiran atau syukur dari hatimu. Baiklah… engkau bangun kembali dan kembali. Aku akan menanti dengan penuh kasih bahwa hari ini kau akan memberi-Ku sedikit waktu. Semoga harimu menyenangkan.
Bapamu di Sorga,

Kisah anak penyemir Sepatu

Kisah Anak Penyemir Sepatu

Adalah seorang Bapak yang berprofesi sebagai pengusaha. Setiap hari Bapak ini harus menyeberang sungai dengan sebuah kapal kecil untuk menuju ke kantornya. Sebelum pergi, biasanya ia mampir di sebuah kedai yang letaknya tidak jauh dari pelabuhan itu untuk minum kopi. Di sekitar kedai itu ada beberapa anak kecil yang menawarkan jasa semir sepatu kepada pria-pria yang sedang duduk menikmati hangatnya kopi pagi.


Bapak inipun memanggil seorang anak kecil untuk menyemir sepatunya, "Nak, mari datang kemari. Tolong semirkan sepatu Bapak ya?"


Anak kecil itupun datang menghampiri Bapak ini dan dengan penuh semangat mulai menyemir sepatunya. Dari mata anak itu terpancar betapa senangnya ia melakukan pekerjaan itu untuk Bapak ini. Setelah selesai, sejumlah uangpun diberikan kepadanya, dan anak itu mengucapkan terima kasih.


Keesokan harinya, ketika Bapak ini baru saja turun dari kapal kecil yang ditumpanginya, dari kejauhan anak itu segera berlari mendapatkan Bapak ini. Dengan senang hati ia membantu membawa tas Bapak ini sampai ke kedai kopi. Sementara Bapak ini menikmati hangatnya kopi pagi, anak kecil itu menyemir sepatunya sampai mengkilap. Seperti biasanya, setelah anak itu selesai menyemir sepatu, Bapak ini kemudian memberikan sejumlah uang kepadanya.


Kejadian ini terus saja berulang sampai suatu pagi terjadi suatu hal yang tidak seperti biasanya. Pagi itu, ketika anak kecil ini melihat sang Bapak turun dari kapal, dengan sekuat tenaganya ia berlari mendapatkannya dan membawa tasnya sampai ke kedai kopi. Ia membuka sepatu Bapak ini dengan tangannya sendiri dan kemudian menyemir sepatunya sampai mengkilap. Dari sorot matanya yang polos, ia melakukannya dengan penuh antusias. Setelah selesai, Bapak ini kemudian mengeluarkan sejumlah uang dari kantongnya untuk memberikannya kepada anak itu. Tapi reaksinya sungguh berbeda. Anak itu menolak pemberian Bapak ini.


Bapak ini kaget. ‘Apa yang terjadi? Apa ia tidak membutuhkan uang?' tanya Bapak itu dalam hatinya. Kemudian dengan lembut Bapak ini bertanya sambil menatap wajah anak itu, "Nak, kenapa kamu tidak mau mengambil uang ini? Apakah kamu tidak membutuhkannya?"


Dengan mata berkaca-kaca anak kecil tersebut menjawab, "Pak, saya ini anak yatim piatu. Saya hidup di jalanan. Kedua orang tua saya sudah lama meninggal. Saya belum pernah merasakan bagaimana kasih sayang orang tua. Tetapi ketika kita pertama berjumpa dan Bapak memanggil saya dengan sebutan, ‘Nak, mari datang kemari', sewaktu Bapak memanggil saya ‘Nak', saya merasa seperti anak Bapak. Saya merasa memiliki ayah lagi. Oleh sebab itu saya tidak mau lagi mengambil uang yang Bapak berikan kepada saya. Mulai sekarang, tidak ada satupun yang tidak ingin saya buat bagi Bapak. Semuanya saya mau lakukan untuk menyenangkan hati Bapak."


Kemudian sambil menangis, sambil memegang bahu anak itu dan memandang wajahnya, Bapak itu bertanya, "Nak, maukah mulai saat ini juga kamu tinggal bersama saya dan menjadi anak saya?" Sambil memeluk erat Bapak itu anak ini menjawab, "Ya, Pak. Saya mau!"


Bukankah demikian dengan kita? Ketika kita sebagai anak yang terhilang, Tuhan datang sebagai Bapa yang baik menghampiri dan memanggil kita, "Nak, mari datang kemari!" Saat suara itu memanggil, kita merasakan kembali kasih Bapa. Ketika kita merasakan kasihNya yang besar, kasih tanpa batas dan tanpa syarat itu, kasih Bapa itu pula yang dapat membuat kita berkata seperti anak kecil itu, "Mulai sekarang, tidak ada satupun yang tidak ingin saya buat bagi Bapak. Semuanya saya mau lakukan untuk menyenangkan hati Bapak."

Kamis, 28 Juni 2012

HUMOR : BERJALAN DIATAS AIR

Seorang Turis Batak berkunjung ke Israel. Dia menawar perahu mau keliling-keliling di Danau Galilea dan diberitahu pemilik perahu bahwa sewa perahu US$10/jam.
“Wah… mahal kali kau!!! di Danau Toba di negara saya Indonesia, sewa perahu gak sampai separuh-nya… itupun sudah bisa naik perahu keliling sampe puas…!”
Pemilik perahu itupun mencoba menjelaskan, “Ini kan di Israel … bukan di Indonesia… di danau ini-lah Tuhan Yesus berjalan di atas air …”
Mendengar jawaban pemilik perahu itu, spontan sang turis batak tersebut berjalan pergi … sambil merepet dan menggerutu,
“Oooo… PATUT MA ANTONG, GABE MARDALAN PAT TUHAN YESUS NAJOLO, AI SUMALING DO HAPE ARGANI SEWA NI SOLU DI TAO GALILEA ON !!!”
(Pantesan, Tuhan Yesus jadi jalan kaki jaman dulu, habis kebangetan sih mahalnya harga nyewa perahu di galilea ini…)

KUMPULAN HUMOR BAHASA BATAK

MATEMATIKA
Ise be naso mananda si Hulman( dipagoar-goar siButong). Anak ni namborunta partiga-tiga lappet na di jolo ni garejaan. Jonok ni sikkola an. Sampulu opat taon ma umurna. Alai kalas opat dope ibana. Dua taon ma ibana setiap kalas.Tung namaol ma attong mangajari si Butong on maretong. Molo adong parsiajaran maretong pintor marsak do roha na. Dang adong be mata pelajaran na tumabo sian na manggambar. Ima ianggo di roha ni si Butong on. Ipe namanggabari holan pemandangan sisongoni do torus gambaronna. Putten onom.
Dinasahali…. ditikki mata pelajaran manggambar, habotoan ma naso masuk guruni nasida Pak Sembiring. Gabe diinval guru naasing ma hatiha i. Bapak Sihotang. Guru ni kalas onom. Antar songon na bondil (santabi da Bapak)do mata ni guruon. Jala parrimas ninna. Dang hea mekkel. Nanggo saotik pe dang adong haroa jiwa/bakat senina.

” Pelajaran aha do hamu saonari?”
Ninna satonga manonggak hami na sip songon batu.
” Manggambar do, Bapa!” Pittor jalo dialusi si Butong ala lomo ni rohana namanggambaron.
” Manggambar? Aha pola gambaron be akka pemandangan ai nungnga adong kamera. Bukka bukku matematika muna be!”
” Bah… nga maup be on!” ninna si Butong nanget.
Sambil marhata met-met songon na marungut-ungut dibukka hami ma bukku nami be.
Nungga marganjang-ganjang be anggo parsiajaran napinatorang ni Pak Sihotang. Sonari sahat ma tu sukkun-sukkun. Sian bangku parpudi do parjolo disukkun. Marurut ma sian hambirang. Alai pas di bangku ni si Butong, marganti ma muse sian bangku na di jolo. Aman… bah. Dang hona hape au. Dang nalaho suruonna be au tu jolo mangkarejohon soal on. Manggambar ma au ninna roha ni si Butong. Sai manggambari ma si Butong on. ……………………………….
30+5-12=…?
On ma soal na saonari.
” Butong, maju ho!” ninna Pak Sihotang.
Songon na habang do idaon tondi ni si Butong ala ni songgotna. Ditinggalhon ibanana gambar nai di meja. (Gambar ni entok marputar sian nomor tolu).
Digurget ibana ma papan tulis on dohot kapur tulis na matipul-tipul i.
Agak leleng do ibana di jolo ni papan tulis i. Sai songon na marpikkir.
Tiba-tiba…… Eh tong do hape so. Dang adong nanggo aha pe di surat.
30+5-12=………………..Holan titik-titik nai do dipaganjang manang ditambai si Butong.
” Bah… bah… Kalas opat ho dang diboto ho manang aha. Maup ma ho……!”
” Bereng tu son!” Ninna Pak SIhotang sambil mangantuk papan tulis dohot kapur.
Molo adong lappet ni inongmu tolupulu. Roma namborum ditambai ma muse lima nai. Alai dibuat nantulangmu ma muse sampuludua lappet. Piga nai ma lappet ni inongmu dohot lappet ni namborum tinggal?
” Piga nai, he?” ninna Pak Sihotang.
” Bah ai nantulang do hape na mambuat lappeti?” Ai boasa dang dipaboa nasogot?”
(Ai apala tulang ni si Butong do Pak Sihotang on. Berarti dohot do Tulang nai mangallang lappeti)
_____________________________________________________________________________________
SOMAL NA
Nungnga rahasia umum anggo halak hita neang-neang do makkatai. Lebih ekstrim, attar kasar do halak hita mangkuling. Tajom songon urat ni ri manusuki, songon sambilu maneati. Alai adong do sipata nagabe siingoton geokna. Taringot tu panjouon ni halak hita tu dongan-donganna. Biasa na jot-jot do habegean di lapo tuak. Akka on ma ibana:
1. ” Bah, ai naung ro do hape ho, Bagudung?”
2. ” Hei, Roa Balang, didia halletmu?”
3. ” Gararhon jolo tuakhu bah, Kotor Ulu. Sagalas pe!”
4. ” Piltik jo gitar i, Naso Hasea. Asa marende hita!”
5. ” Tambai tuakmi, pusikiritmu!”
6. ” Pittor sadihari dipasuda Haluang on sigaret i.”
7. ” Ia tinggalhon jolo halletmu na Giman i, malas iba mamereng.”
8. ” Namura-mura i do haroa parfum ni si Takkal Tabu on.”
9. ” Eheh naso maila an, bibirna pe songon bibir ni hoda.”
10. ” Sipata lao ho maronan, Haluang. Asa dibereng ho akka namasa.”
11. …… ragam dope akka nalaho sisuraton. Alai tergantung hita do torushononton do?
Nangpe songoni kasarna, najolo do i, ate? Molo sonari nga mantap be. Tu halletna pe nga dijou be, Honey…., Sayang…., Cinta….., Darling…. massam akka panggilan mesra. Alai molo lagi kepepet? Kaluar ma Kebun binatang, Hei, Tappulak… dsb.
Maruba ma hita. Tarlumobi tu akka baoa. Tapasomal ma mandok hasian nalagu, cantik manisku….
Asa gabe baoa na romantis hita. Kursus muse mahita Dansa, Memasak dohot akka naasing sipalas rohani pasanganta. Molo boru batak, yakin ma hita….songoni nama i. Mardaster-daster…… Obuk sai songon nabaru marsijanggolaan dohot babiat…….aha dope…
______________________________________________________________________________________
PUTTEN SAMPULU
Nungnga bakko di hita keluarga batak haroa molo pistar dakdanaki ba anak ni amana.
Alai molo loak manang oto anak ni inongna. Songoni musema na terjadi di keluarga Amani Billem. Sabotulna goar ni buhabajuna si William do alai ala sai dijou oppungna si Billem ba songonima sahat tu sadarion si Billem nama di dok. Di parsikkolaanna, si William do ibana di jouhon akka donganna. Di nadeba, matematika do lomo rohana. Adong musedo namarlomo ni roha tu Bahasa Inggris manang sejarah. Alai molo si Billem on, sarupa do sude mata pelajaran anggo di ibana. Dang adong na lomo rohana. Kalas tolu ma ibana saonari. Dua hali ma naik kalas alani asi ni roha. Asi roha ni guru i ala burju ni si Billem on molo disuru mangula siulaon. Menghapus papan tulis ala ibana natumimbo di kalas ala umurna pe nga seharusna kalas lima.
Molo mulak sikkola sai jot-jotdo nian disukkun inongna atik boha adong Pe-Er na. Alai bisukdo si Billem on mangalusi inongna i bahwa naso hea dibaen pe-er. Jot-jot muse do disukkun hasil ujianna.
” Boha ho Billem, putten piga ho nakkin?” Ninna inongna manukkun.
” Ah, biasama inong. Entok do!” Ninna si Billem mangalusi mandok putten dua.
” Ai tung naholit ma haroa gurumi. Sai holanna putten dua do dibaen ho. Nanggo apala upani namanurat nian ditambai.” Ninna inongna muse sai marbete-bete.
Di nasadari, mulak sikkola, disukkun inongna ma si Billem, ninna ” Putten piga ho nakkin, Billem?”
” Putten sappulu, inong!” Pittor hatop attong dialusi si Billem. Tarhatotong ma inongna ala las ni rohana. Lobi sian na dapot lotere. Amongna na lagi martambal pe gabe so mula siulaonna. Marikkat amongnaon mandapothon anakna si Billem. Diumma attong anakna on.
” Nga toho be nipikki, ho do amang napatimbo derajathu partambal on.” Ninna jala sai diummai anakna on.
” Alai paitte jo, songon naso hea. Dia majolo huida putten nai. Toho do nuaeng putten sappulu?” Ninna amongna merasa curiga.
” Bah tohodo tutu putten sappulu. Alai boasa godang nasala?” Ninna amongna longang.
” Eheh da inangni Billem, ai putten sada do maksudni on. Ai holan sada do sittong sian nasappulu soal. Alai boasa dipasala on sude?”
” Imada? Jaha majolo asa hudok annon tu guru nai.” Ninna Nai Billem.
Dijaha Amani Billem ma attong soal dohot jawaban ni si Billem.
” Kurang ajar do i. Holan goarna do guru i. Sittong do alus ni gelleng niba alai dipasala. Ikkon hudapothon sogot tu sikkolanai. Unang leas rohana alana partambal i au. Rodidia pe ho amang Billem, ikkon hudukung!” Ninna Amani Billem ma muruk hian.
” Sogot unang pola martambal au. Asa hutopot jolo guru nai asa unang somal. Nadirimpu ibana do haroa sitakkal tabu hita. Beta sogot rap hita Nai Billem”
Sai marungut-ungut ma amanta i di na manambal ban ni kenderaanku. Naso pamotoan ni amani Billem dohot nai Billem, huberengma kertas ulangan ni si Billem on. Akka on ma soal dohot jawab ni si Billem.
1. Luar X dalam (sintong alana sekalian contoh)
2. Tinggi X tidak tinggi (Sala)
3. Cantik X tidak cantik (Sala)
4. Kaya X tidak kaya (Sala)
5. Gemuk X tidak gemuk (Sala)
6. Cepat X tidak cepat (Sala)
7. Bersih X tidak bersih (Sala)
8. Pandai X tidak pandai (Sala)
9. Gelap X tidak gelap (Sala)
10. Ramai X tidak ramai (Sala)
Au pe nga naeng dohot tu sikkola nai daba. Dang nalaho manorui gurunai alai naeng manggattung si Billem do. Naeng huribaki kertas ulangan nai daba.
____________________________________________________________________________________
MARJOKKER KARO
Najolo do anggo turi-turian on. Ditikki haposoon naujui, masa martandang di huta-huta. Dang holan ende ni paropera namandok…” Babiat pe na ro mangambat lakkakku ito………..” Molo nga holong roha tu sahalak namarbaju, bah… golap napotpot manang udan haba-haba pe ikkon boluson do asal ma boi pajumpang dohot
nasininta ni roha. Landit pe dalan sidalanku ikkon hudalani tumopot ho. Attar songonima haroa di rohani akka naposo naujui… molo sonari…. nga penuh pertimbangan untung rugi be ate?
Di sada tikki, malam minggu libur sikkola, borhat ma hami maropat halak tu bariba ni huta nami. Pamulutan do anggo goar ni huta i. Molo tu bariba berarti adong rura, dolok manang batang aek siboluson. Sian huta nami attar songon natabo dope mardalan tuat(manurun) do sahat tu jambatan Lae Renun. Mulai sian Jambatan, tanjakan habis nama sahat tu huta Tampukkite (huta parjolo dapot sebelum Pamulutan), sudut elevasi 45 derajat. Ikkon hosa-hosa do di son. Dugul-dugul pe ikkon humitir jala jogal sahat di huta parjolo. Adong do deba namaniop gotting na be. Pasti ikkon gigi sada do iba molo di tanjakan on.
” Tung napalobihon ma loak niba martandang tu huta on. Hape anak boruna pe roa-roa do ra. Ra do da”. Ninna rohakku di bagasan, alani lojana.
Sai hudalani ma dalan naholom on. Bulan pe sai songon nasetuju do haroa tu pendapathu namandok hami naoto. Muba do hape loja niba mardalan molo sai holsoan. Sai songon na naung duapulu kilometer do nahudalani hami hatiha i. Jeppek hata dohonon rupani, sahat ma hami di huta sitopoton nami. Huta Lau Pamulutan. Holom… saholom ni holomna. Jarak dua meter pe dongan niba dang haberengan. Atik na au do narambonon, ninna rohakku muse. Hape? Memang tohodo huta i mansai holom. Ai sambil mardalan pe iba olo didege dongan pat niba ala so haidaan. Eh …dang sahat dope hape di huta… holan di bona ni huta i dope hape. Bah.. patut do holom hian…. Alai nga hornop be sidalanon.
Dung sahat di huta i, didapothon hami ma inganan na agak torang….. disima akka namarbaju dohot doli doli marpungu. Manduda itak nasida…. naeng mambaen lappet ala adong na melek-melekan. Molo adong dakdanak na sorang(natubu), dibaen do pesta manang kenduri. Di tikki melek-melekan i, olo muse do adong parjuji. Marjoker karo.
Hm…. napalobihon ma kolot ni cerita on. Hutorushon dope naeng manang na hupasoma jolo… asa marjokker jolo satokkin. Nanggo apala dua ronde. Molo namarbaju dihutaon do pasti dang adong my type. Kebetulan muse adong do donganku sasikkola, tikki smp, namarkartu i. Ditogihon au tu lambungna hundul asa pas dongan namarkartu i. Okelah ninna rohakku attong. Hubuat posisi asa songon namantap mangunsande tu dinding ni jabu i. Bagi kartu i.
“Agai amang.. dang dapot tahan dope, bah! Nga tahan ho, lae?” Nikku manukkun nadisiamunku. Nahusukkun ipe maheu… nga bagas haroa hataluani. Nga dibukka be bajuna nang pe ngali ari di huta on.
Sahat muse ma giliranku mancabut kartu. “Joker!!!!” Bondil ma matakku mamereng joker nahucabut on ala gabe tahan kartukku. Alai umbondilan dope matakku mamereng anakboru nauli na mambaen kopi tu lambungku. Serrr.. ninna mudarhu… Sai songon na sampat ma matakku mamereng…… Bah Ulinai namarbaju on…..songon bintang filim.
” Nion kopimu da, ito!” Lambok nai pangkuling ni itoan on. Tarhatotong ma ahu hatiha i.Hutatap ma bohina jala mekkel suping tu au. Agaiamang manisnai itoanon…… dang sadia dope manis ni kopi nahudorguk on. Dasar lagi nasib baik do haroa borngin on. Marjokker pe monang…. oh borngin na sun denggan……. ” Nah, lae padalan majolo kartu on” Nikku mandok donganku sapardalanan asa digantihon au maniop kartu. Dang umporlu kartu on sian senyum ni itoan an. Hudapothon ma itoan i di luar. Lagi marende nasida. Adong muse do doli-doli dongan nasida margitar daba.
Marsitandaan hami dohot akka dongan naposo na adong disi.Biasama anggo carana marsitandaan. Marsijalangan huhut paboahon margana be. Huboto ma na paribanku do hape si cantik manis i. Sedangkan soadongpe partalian ni parpamilion ikkon paksaon nama asa marpariban iba ala songoni uli ni itoan i. Hupanotnoti ma nasida namarende dohot donganna. Alai ise ma hulaning doli-doli namargitar i asa songon na jonok parhundulna? Hallet na doi? Habangma nasa nauli diangan-anganku. Bibirhu gabe matutung….. ai marbalik hubahen sigarethu. Mekkel muse nasida mamereng au nahumalaput mambolongkon sigaret sian bibirhu. Pueh…. dao ma na roa.
” Baen odol on, ito” Ninna sada soara natung mansai lambok. Ito ninna mandok au. Alana maila-ila dope iba mandok pariban. Tung mansai longang jala tarhatotong do au umbege soara na lambok i. Ra, holan hatana nalambok ipe nga sae ubat di au. Hujalo odol sian si cantik manis… jala hudaishon tu bibir naung matutung. Molo dibagasan rohakku olo do ro akka nageok. Bah ai diboto parhuta-huta do hape marsikat gigi? Alai tahe molo hupanotnoti rupani…. memang bagak do ipon ni ito… eh paribanku si cantik manis on.
Nungnga tolu lagu diendehon nasida dohot sidoli pargitar i. Memang tabo do begeon soara ni nasida. Kompak muse parmasukni ende i. Alai nangpe songoni dang pola lomo rohakku umbegesa. Apalagi muse sai hubereng dipajonok si cantik manis i parhundulna ditikki na duet nasida… Amangoi amang …. Malala dibagasan daba.
” Hamu ma jolo margitar, lae!” Ninna sidoli i mangalean gitar tu donganna nadisi. Sian pakkataion ni nasida huboto sidoli nakkin naeng lao martandang tu huta naasing jonok ni huta i.
” Berarti, dang halletna hape.” Nikku marhusip tu donganku.
” Ai itokku do on, lae. Boru ni namborukku do anggo si Helen on.” Ninna sidoli pargitari ma tu au. Tarsanggot do au didok songoni daba. Alai las hian anggo rohakku.
Si Jesslyn? Nangpe di huta-huta hian, keren do goarna ate? Jeslyn Helena Sihotang. Ima goar lengkap ni si cantik manis i. Serasi ma goarnai tu ulini rupana. Dang pola hupatorang be anggo hinaulina alana dang sae molo holan hata-hata naadong saonari patorangkon i. Sandok luar biasa ma tahe ulina. Tung maol do tarlupahon anggo ulina, apalagi lambok ni hatana. Alani ulinai dohot lambok ni hatana i do mambahen au naeng ganup tokkin nian rap dohot ibana. Dang huhilala nungnga adong hape dua minggu au nasai ro ganup borngin tu huta on mandapothon ibana. Tinggal tolu ari nai nama libur sikkola. Hurencanahon ma mandok hatakku tu ibana borngin on. (Molo hata saonari NEMBAK! Burung kale…..?)
Tung marapi purun do hubaen kata-kata nalaho patolhashon na diroha. Sude akka sastra nahuboto mulai sian balai pustaka sahat tu masa naparpudi sude nga husaok. Molo sude husurat rayuanku dang sae anggo opat ari manurat. Apalagi ma halak namanjaha? Olo ma sampe batuk-batukon…. (sarihononton do kesehatan ni namanjaha)
Naso panagamanku makkulingma itoan i mangalusi hatakku. Lambok hian anggo hatana…. manorus sahat tu ate-ate… Eh? Dang tahe… Alusnai lobi-lobi songon panonggak ni ronggur daba…. Dwuar.. !!! Ninna. Naeng galteng nama au. Dialusi ibana ma hatakku bahwa naso olo ibana tu au. Alasanna? Alani parjujionku. Dang porlu be ra paganjangon cerita on, ai akka lungun dohot dangol nama nasai marganti soli…. O ale da pariban naburju…huoloi pe hatami… jora ma au marjuji.
( Dung sian i sahat ro di sadarion, dang olo be au marjokker karo. MARBENTO nama au)
______________________________________________________________________________________
ALANI SI PLEKI
Nungnga dua minggu si Tagam, anggiku tubu ni bapa uda na di Siantar, tinggal di jabu nami. Na malam minggu i huboan ma ibana tu cafe Marcopolo. Ai malo do hape ibana marende songon au. Alai ummalo au otik. Soarana agak kampungan dope. Heheh…. Nabodari roma dongan-donganhu tu jabu nami. Nobar… INTER vs BARCA ima alasan ni nasida. Alai molo pardijabu… nungnga divonis be akka dongan on… akka na mangalului BAR GRATIS do i. Alai sai senyum do boru ni rajaon maradophon nasida. Jadi dang pola diboto angka dongan i anggo roha ni boruni rajaon. Sipata marende do ibana. Ninna endena…. Autna dibotoho ate-atekku malala dibagasan….Pikkir ito marbilang bilang maho hasian…. (maksud ni ende on marbilang-bilang: Etong ma akka minuman munai)…
Mulak ma hita tu si Tagam muse.
Asa songon na tabo ate, tapiltik ma gitar on. Ninna Sinambela ma sambil mambuat gitar na gantung i. Nga cocok i. Mantap ninna rohakku. Asa huribak lagu tolu nai. Pakaluar bir i.. nikku marsuru si Tagam.
Nga songon na lam pas be soara i tu piltik-piltik ni gitar…..
“Buathon ma BLEKI bah…! nikku muse tu Tagam on mandok Black Label nahutuhor sian cafe namalam minggu i.
“Oke… Bang!” ninna pintor mallutus tu dapur.
Marendde muse ma hami di teras.NGa sae dua lagu. Bah songon na leleng si Tagam on nabohado.
” Oi, Tagam dia do BLEKI?” nikku manggora sian jolo tu dapur.
” Olo, abang nalao maneat nama?” dialusi ibana sian dapur.
” Bah….. aha do naeng seatonmu, hah?” Husonggak ma jala marikkat au tu dapur. Diihuthon akka dongan.
” Ai dang na mambaen si Bleki on tambul?” ninna si Tagam manukkun tapa merasa berdosa.
” Nga maup on.Palua biang i. Gabe naeng seatonmu si Pleki on… amang jo tahe Pleki. Ganjang dope umurmu!” Sai huapus apus ma ulu ni si Pleki nami.
“Tanda do bapa uda paneat biang, bah. Nahumaksud sinamalam minggu i do, kedan.” nikku muse.
” O… ido hape maksud ni abang? Na sapanginuman Abang dohot boru menado i?”
“Hushh….. sotung diboto kakakmu! ” Tarsonggot au umbege hata ni si Tagam on. Akka dongani pe nga sai mekkel suping.
“Natuani do dang dibege ka……”
Dang sanga selesai dope hata on turun ma inanta soripada sian ginjang. Boru ni raja i Boru Rajagukguk.
” Ai hubege do sude.. hata munai. Molo songoni do hape mulai sogot dang boi be ho tu cafe.” ninna.
” Ingot i,da. Titik” ninna manambai.
Sabotulna… dang holan songoni hatani boruni rajai. Rarat do songon api matutung. Magargar so magulang ma akka dongan. Mulak sada-sada ma nasida.
“Ai hope attong si Tagam do diboan ho. Au hian do ajakonmu. Sahali nai au ma ajak bah. Pasti dang boccor.” Ninna Sinambela ma muse. Huh selamat gukguk on, au habis digariang boru guk-guk.
JORA MA AU.
_________________________________________________________________________________________
LULUS MA AHU
Nungnga tung mansai leleng nian anggo kejadian on. Naujui di SMAN Sumbul.
Molo dang diboto hamu manang na didia Sumbul on, unang pola lului hamu di peta.
Loja hamu. Naaaameetmeeetan. Hassit mata mangalului. Alai Sumbul on ma salah satu
pintu gerbang ni Dairi. Alana adong dope dalan naasing tu Sidikalang.
Ujui, kalas tolu ipa ma hami. Holan sakalas do hami kalas ipa. Alai molo ips adong
do tolu kalas. Molo didok hatiha i, attar namalo-malo ma tu kalas ipa. Berarti auma
hape naummalo sa esema i.Huhui…. Si Jabolas ma napala naummalas di kalas nami. Dang hudok naummoto. Alana adong dope naummoto sian i. Sahalak nai nama nian.
Pak Sitanggang.
“Amangoi amang..pittor humitir do iba molo nga jam pelajaranna” ninna si Jabolas on do. Ai aha so didok songoni tutu, so na hea idaon mekkel guru on. Tung so dapotan do haroa ibana ditikki Tuhan mambagi “rasa humor”. Songonima anggo di pikkiran nami. Manang na gabe marsuhi-suhi do haroa utok-utok na alani akka rumus i. Kalas dua mangajar fisika. Kalas tolu matematika. Holan alani Guru nasasada on, sanga do naeng pinda si Jabolas tu kalas ips.
Trigonometri.
Dang pola huingot be manang na boha soal ti tikki i. ALai berhubungan ma on dohot rumus sinus dohot cosinus. Di surat Pak Sitanggang ma soal di papan tulis. Sret srot sret. Jadi sada soal. Alai ditatap ma hami humaliang. Sasahalak dibereng ma matanami. Songon nahabang do tondi niba molo nga pola di panotnoti mata niba. Mata ni guru onpe attar bondil(santabi).
Tiba-tiba… dibereng ma tu si Jabolas.
” Daga-daga..!” Tarsonggot ma hami nahundul di jolo ala pittor marikkat Pak Sitanggang tu pudi. Tu Bangku ni si Jabolas on. Pak-puk pak. Dipastap ma si Jabolas. Sude ma hami sibereng tu pudi. Alai sip jala mabiar do hami sude hatiha i.
” Laos modom ho, huting? Boi ho renges? Otom sumalim!” Ninna ma muse sambil dipulos pinggol ni si Jabolas on. Marrara hian nama. Beda otik dohot bendera na di lapangan an.
” Gabe aha ma ho. Ho nama ummoto di kalas on.” Sai lam marungut ungut ma guru on. Hundul muse ma ibana tu jolo.
“Tolu bulan nai nama persiapan muna nalaho EBTANAS. Ikkon parhaseangon muna do tikki laho marsiajar. Molo si Jabolas do nga rela be ibana dang lulus. Berarti naeng jumpang dope ibana dohot au sataon nai. Taon naro au do mangajar matematik dohot fisika di kalas tolu.” Singkat do nasihat ni guruon.
Ditikki jam istirahat. Didapothon si Jabolas ma au.
“Ikkon ajaronmu do au bah. Ikkon marsiajar nama au tu ho. Asa lulus au” Sambil marisap ma hami di kantin ni sianturi jonok ni bona ni bulu i. Dang pola halak naburju au naujui. Tong do parisap. Partenggen naso jora do tong.
Jeppek hata dohonon rupani, dibaen hami ma kelompok belajar. Songon dalan niba mangurupi akkka nagale di utok-utok(Kwekkek). Tolu bulan dung kaluar sikkola, diparsiajari hami ma akka soal-soal segala macam na porlu. Mulai sian sola SKALU, Widagdo dohot soal naasing. Hulibas hami sude.
Olo do nian sampe naeng muta akka dongan i. Alai molo si Jabolas semangat luar biasa do. Tamba ringgas.Heran do akka guru mamereng perubahanna.
Jumpang ma pengumuman. Lulus do hape si Jabolas. Masuk sepuluh terbaik. Disukkun sahalak guru ma apala aha do rahasiana asa boi berhasil. Alus ni ibana. Asa unang pajumpang be dohot Pak Sitanggang.
(Mauliate godang ma tu Pak Sitanggang).
________________________________________________________________________________________
DITURBING MANUK
Molo juppang malam minggu, naujui ditikki libur sikkola, mansai jot-jot do hami marpungu di bona ni pinasa na didolok nihutai. Margitar di rondang ni bulan. Olo do sipata marpungu hami marlima-lima halak sahat tu marualu halak, doli-doli namarbaju ni hutai. Molo pungu hami sude adongdo marduapulu halak. Torang muse bulan tikki i. Marsitaringot ma deba di parsikkolaan na be. Adong do na sikkola di Sidikalang, Siantar, Rantau Parapat, Medan nang di Sumbul nabalau. Margait-gait hami sipata. Mekkel-ekkel do nasida molo nga hupukka makkatai. Alani ekkel ni anak boru dongan nami i, olo do hami hona lelean ni namatua. Laos so boi do iba modom holan pabege-bege ekkel ni halakon, sai songon naso adong do nahurangna be, iada
parsikkola ho nimmu, hape margahargak ho di tonga borngin songon begu ho sude… Ninna oppung ni si Ramot marungut-ungut. Didanggur do hami sipata. Marikkati hami tu toruan laos disi muse ma hami marpungu. Ditoruan pe tong do songoni. Hona danggur. Ujungna di tonga tonga ni hutai ma hami. Jonok tu jabu nami.
Nga huboto molo oppungku muruk, gabe nanget-nanget ma hami mekkel. Gumodang nama hami marende. Au ma margitar. Molo holan marende dang pola adong nakeberatan parhutai. Malahan las do rohani nasida. Natabo-taboi endehon hamu asa hubaen kopi muna da, ninna do deba. Attar malodo hami namarende on. Mulai sian lagu ni si Obbie Messakh, Vina Vanduwinata, Rita Butar-butar, Trio Lasidos, Maduma Trio, Simbolon Bersaudara, Panbers, Search, The Mercys, Black Brothers dohot akka naasing nai dope habis do huraprap hami on. Molo naso gabung dohot hami hian akka napaburju-burjuhon namai. Hape molo di rohana sai naeng do margabung dohot hami be.
Songon nasomal, molo nga tonga borngin, parjolo do mulak akka anak borui tu jabuna be. Tolu halak ma baoa pataruhon. Holan hami baoa nama na tinggal disi, onom halak nai. Ditikki napataru akka anak boru i dongan natolu halakon, adong ma tubu ide nanaeng mamanggang manuk. Nga pasti husip-husip ni sibolis on.
” Halaki natolu ma annon tasuru mambuat, paitte ma ro nasida. Huajari pe nasida mantra manang tabas ni panakko manuk naniajarhon mi hian.” ninna si Abdon.
Dung ro dongan natolu halaki, disuru ma nasida mambuat manuk ni PaDendi, dipudi ni jabunai. Diinstruksihon si Abdon ma manang na boha cara manakko manuk di tonga borngin. Selain bawang putih naung dibuat sian jabuna, diajari ma tabasna asa so manuki molo ditakkup. Songonma tabasna : Pung siguri-guri takkual bibi jab-jab ambasang nabibi….manuk manang na bibi sip ala so marngingi…puah…puahh…puah. Ikkon tolu hali puah nai da! (Surat hamu jala Praktekkon hamu attong)
Borhat ma nasida opat halak. Hami nadua ma tinggal dohot si Abdon. Marende ma hami nadua, margitar martokkel marsialus-alusan. Habis sada lagu so ma hami satokkin. Huingot ma toppu..
” Oalah nga sala be on. Nga sala…. nga sega..” nikku busisaon.
” Ai aha haroa nasala?” ninna si Abdon longang hian jala dipeakkon gitarna.
” Ai heado hupaboa tuho anti manang subang ni tabas i?” nikku.
” Ai aha tahe songon naso heado dipaboa ho tuau, bah!” ninna lam longang. Ngangang babana (santabi)
” Mantra i dang berlaku tu manuk namamodompon, dibotoho do?”
” Dang huboto. Boasa haroa dang boi tu manuk namamodomppon?”
” Eheh ai na didia do ho tikki nadibagihon Debata utok-utok… molo manuk namamodompon garang do i!” nikku muse.
” Dang mungkin buaton ni si Janari manuk namamodompon dah. Loak mai?” ninna si Abdon mangaliusi.
” Ho do naloak.. si Janari disuru ho nga diboto ho rambonon ibana.”
Tohoma tutu dang sadia leleng hami namakkatai i.. ro ma nasida marikkati marbubung songon nanilelean ni babiat. Nga songon pandoit addalhop nahona danggur hohar nasida. Hami nadua pe nga dohot habang tu dolok. Huhallung ma gitaron…tancap martabuni tu kilang padi. Ai begu aha manaing namangalele halakon…. Ah.. ah hosa-hosa au. Huih paitte jolo satokkin da asa tarik napas jo satokkin, hutorushonpe ceritakkon. Huihh.. nga loja au bah..
Dongan i pe sude nga marhoi-hoi. Alai si Janari nga sip. Nangpe golap nga boi huboto pasti langan kian ibana. Sedangkan so dilele halak pe nga langan langan. Sandok sip nama ibana alai sai ditiop ma bohina. Marmudar otik. Nga boi ditebak hamu manang ala ni aha. Hona turbing manuk namamodompon bohina gabe marinangoi ibana. Gabe dungo ma parjabui, PaDendi, dilele nasida.
” Natuani do dang matami diturbing,” nikku.
” Ai aha so hona turbing ibana… jambe nai buat nikku do hape dibuat ibana manuk
namamodoppon,” ninna nasahalak.
” Ai hodo mandok buatton masongoni, nimmu ba hubuat.” ninna si Janari membela diri. Bah mangolu dope hape si Janari on, ninna rohakku dibagasan dung dialusi ibana hatani dongan nami i.
” Jambe nai do maksudhu buatonmu dang namamodopponi dah. Naso au do manuk i, pittor landongmu nadi bohimi hian do hu incar.” ninna dongan muse.
” Ai naso huida do molo golap songoni. Molo huida nga huboto manang na dia sibuaton.” si Janari mangalusi.
” Molo so dibereng ho alani rambon ni matami, tangihononmu do attong dohot pinggolmi. Ai sian soarana pe takkasdo dia jambe dia muse boru-boru. Apalagi namamodoppon pittor asing do soarana.” masialus-alusan ma nasida be. Jut do rohani nasida be ala so saut mamanggang manuk. Memang agak asing do daini manuk nahona takko.
Dung mardame-dame akka dongani muulak ma hami tu jabu nami be. Ima terahir hami manakko manuk jala gagal. Alai hamuna ikkon praktekkonon muna do mantrai da. Unang attong manakko manuk ni halak. Mambuat manuk niba sandiri pe boi do. Molo porlu di hamu akka mantra naasing unang pola songon nasegan hamu mangirim email tu au. Mauliate.
_______________________________________________________________________________________
ALANI PERMEN KARET
Tung mansai sogo do roha molo nga pola tarhunduli niba sisa ni permen karet. Pittor lokkot do ibana di saloar niba jala maol muse do tanggal nangpe nga binaen miak tano. Di lapo ni si Reken, di bangku nai, attar songon najot-jot do terjadi songoni. Margait alai keterlaluan…. Sanga do adong namarbada alani sisongoni. Ai ise naso jut rohana tahe apala pas naeng lao martandang nama tu huta naasing nga margulugulu permen karet saloar niba. So sundat holan tolu do saloarniba lao martandang sude nga hona permen karet on. Kurang ajar…..ikkon huittip jolo manang naise do namangalokkothon permen karet i, ninna rohakku.
Lam leleng hupaihut-ihut, ternyata pelakuna attar songon torop do. Hampir do sude dongan na ro tu lapo i. Alasan ni nasidape hampir sarup. Balas Dendam, ala nga sude halaki hona. Sian sude halak i alai holan sahalak ma nasai jot-jot mambuat permen karet sian bangku manang kursi. Si Urdot, donganku kompak tikki SD-SMP. Alai dung SMA pulik be do hami. Au di Sumbul ibana di Medan. Sanga do kuliah di bandung do ibana dua taon. Mulak sian Bandung songon na marsahit do ibana. Molo parhutanami mandok nga hurang roha ibana. Tuani ma burju si Urdot on paiashon permen karet sian kursi i, ninna si Reken, parlapo i.
Molo manurut au pe nian burju do si Urdot on. Alai attar jarang do ibana makkatai. Dang sude jolma pola dialusi ibana. Alai alani longang ni rohakku mida ibana nasai papungu permen karet on, husukkun ma ibana.
” Nalao tuaha do baenonmu permen karet i, Urdot?”
” Oh… naeng pakkeon do on nalao makkail, bah!” ninna ibana naso panagamanku alusanna.
” Bah, pakkeonmu nimmu makkail?” Longang situtu rohakku attong. Alai akka dongan i nga sai marhusipi.
Hubotoma napakkailhail do hape si Urdot on. Jala manurut informasi sian dongan hutai, ibana ma na jot-jot dapotan. Adong muse do namandok attar palobihon: Si Urdot on do napasudahon dekke ni Lae Renun. Sandok lomom mangido sipiga kilo porlu di ho, botari pasti adong mai. Songoni ma anggo hata-hata napalobhon nabinege. Memang akka pargait do parhutanamion.
Ai au nalomoan rohakku makkail. Sogot ari minggu songon najinanjihon ni akka dongan i mulak gareja, ikkon dohot au makkail dah, ninna rohakku attong. Asa hubaen jolo oppanni haili pakke permen karet. Sude do dongani naeng mambaen songon resep ni si Urdot on. Maradu adong do namanuhor permen karet sian lapo i sagodang ni godangna. Dipakkihili mai hatop-hatop asa boi pakkeonna sogot. Dipalleani tu dakdanak deba. Nah.. allangi hamu permen karet on. Ampas na baen tu palasti kon, unang bondut da? Gabe las rohani akka dakdanaki. (adong do sahalak dakdanaki gabe anggota ni mekkel suping on)
Bah… kosong gareja. Holan hami nadua ma naposo baoa namarminggu. Au dohot si Urdot. Ai natudia be do akka dongan on? Atik naung lao do nasida tu pakkailan? Bah nga sala be on, nga dijoloi be au. Habis ma annon dekke i dibaen nasida. Sai holan na tupakkailan on ma rohakku. Nga sai naeng hurang hatop huhilala asa amen-amen.
” Pittor naeng tudia ho, kawan, ai aha naniadum?” ninna si Urdot tu au ala humalaput au naeng mulak dung amen-amen. Longang do au panukkun nai. Molo nasomal dang hea si Urdot on parjolo makkatai. Asing sahali on. Aupe attong hupananget ma mardalan. Rap ma hami mardalan nanget-nanget. Saganjang dao ni pardalanan ma hami makkatai. Lam takkas ma huboto dang nahurang roha hape si Urdot. Daong.
Dung marganti baju jala mangan arian, laho ma hami tu pakkailan, tu Lae Renun. So maradian satokkin di bonani kopi na dirurai. Hupaima ma ibana di topi ni dalani. Dang sadia leleng rupani, ro ma ibana mamboan palastik nabirong. Diuduti hami ma pardalanan nami. Tohoma tutu… nga songon pasar be anggo torop ni namakkail di sunge i. Bah nga habis be dekke i dibaen halakon. Aha be nalao hailonku?
” Boha, Togu, nga godang dapot?” nikku manukkun dongan nahubolus hami.
” Nanggo sada pe so dapot dope hape nga mulai sian jam lima i hami di son!” ninna si Togu mangalusi sambil pature-ture hailna namarlulut.
” Beta tusadan ma hita nadua asa songon nalinggom otik!” ninna si Urdot songon namarhusip.
” Alai ingot janjitta i, da, molo nga dapot opat mulak ma hita!” ninna ibana muse nanget alai pede.
” Olo, bah, pittor mulak pe hita!” nikku mangalusi.
Ditikki namakkailon sai holan nanaeng mekkel do au mangida sude akka dongan naung jumolo ro tu sunge on. Nanggo sada dang adong dope dapotan. Si Urdot pe songon na mekkel suping. Dibereng ibana tu au.” Nadirippu halaki do haroa dang diboto dekke i dia panganon dia dang panganon, ate? Haru jolma pe diorai do mambondut permen karet, ate?” ninna muse. Anggo au nga hassit butuhakku holan na manahan ekkel.
” Dapot….!” ninna.
” Au pe dapot!” nikku muse. Sude do jolma naadong di si sibereng tu hami. lam semangat ma au nakakilon. Songoni nang akka dongan i. Nga tikkina haroa pangallang na saonari, ninna roha nasida be.
“Dapoooooot!” nikku muse gogo dang sadia leleng. Balga nai ninna rohakku dibagasan.
” Umbalga dope on!” ninna si Urdot.
Naeng do nian hulanggar perjanjian nami nadua. Sai na hurang godang dope huhilala alani taboni namanarik hail i. Dipature hami ma hail nami. Oppan nami pe di bolokkon ma tu aek i. Alai dang pittor mulak hami. Hundul dope hami nadua dung sidung maridi, marisap di ginjang ni batu na bolon i huhut paida-ida akka dongan naso dapotan. Adongmaon naung ngol-ngolan. Adong ma on deba naung ditos-tos murukna gabe diambolokkon hail nai tu sungei. Adong mai deba namamursikkon dekke i.
” Puehhh bursikma i, tung sada pe so dapot… ia si Urdot dapot.” Ninna nasida sambil marungut-ungut.
” Mardikkan do haroa beguni aek on tu si Urdot.” ninna na asing. Anggo au dang huboto be manaon ekkel hu. Sahat tu nakkin, rahasia nami dang boccor dope on. Nanggo otik dang dope. Sadarionma huboccorhon ala nga melalui persetujuanni si Urdot naung gabe happung di hutanami. Dang toho dibaen ibana permen karet oppan ni hail na. Gea do dibaen ibana oppanna. Alai dung sian i, ias ma lapo ni si Reken, dang hea be adong kejadian nalokkot permen karet di ihur….. eh di saloarni na ro tu lapo i. Mauliatema Urdot.
___________________________________________________________________________________
SI HOLIT MANGGING
Sai na adong do tahe siingoton naso tarlupahon di akka dongan magodang niba manang dongan sikkola niba. Adong do alani ulini laguna. Adong muse do alani jukkat manang alani jugulna. Alai molo donganku nasasada on asing do. Alani holitna do asa huingot. Sipata gabe hubaen do on gabe tudos-tudosan.
Targoar maon sahalak jolma naholit. Alai holan inisialna ma hubaen. MS. Molo hutani siholit mangging on sian Hutagugung – Sumbul. Sa esema do hami jala sada kampus di Medan naujui. Asing do jurusan nami. Ibana Kimia, au Matematika. Alai sada tempat kos do hami di Jalan Pancing di jabuni amangboru keplor Panjaitan. Nabohama naeng nasib niba asa sai tong jumpang niba on. Songoni godang kampus, songoni bolak kota Medan, boasa gabe ikkon jumpang au dohoton? Alana tolu taon ma nga hutanda holitni si MS on. Nga sude jora mardongan dohot bayo on. Ai aha so jora? Molo lao hami mardalani naujui so hea olo on parsidohot nalaho manggarar sigararon. Pokokna unang ma harappon sisik sian sibahut. Alai sai tong ikkon naeng dohot. Mangihut do on songon dakdanak. Botul do haroa nanidok ni akka dongani. Memang ngefans do haroa ibana tu au. Idamanai gabe ginjang rohakku muse.
Dung sa kos hami di Medan, adong do nian perubahanna. Saotik. Tung apala otik hian do. Alani ahamai??? Molo didok dongan nami si Godfried Purba(parRangkom), alani si Friska do. Si Friska on hian ma attong bintang kampus nami daba. Jurusan Biologi. Jot-jot do ibana ro tu tempat kos nami ala adong donganna sakos nami, si Maria. Sering ma haroa dibege si MS on au sai dipuji-puhji si Friska masalah daya ingat hu na agak istimewa. Olo do memang si Friska on manukkun au tentang goar latin ni akka tumbuhan manang binatang dohot organ tubuh. Molo hatop hualusi bahasa latinna, pittor dipuji si Friska on do memang au. Alana ibana sandiri nga jurusan biologi alai lebih hafal dope au. Gabe sering muse ma si Friska manukkun manang mangalului didia au. Gabe olo do ninna si Friska masihol mamereng au. Gak pas rasanya kalau belum ketemu, ninna. Olo do dipaima au sampe mulak. Hape dang hallethu itoan on. Ditikki na paimahon au ma haroa si Friska sai makkatai dohot si MS dohot si Godfried. Donganku si Godfried onpe attar songon ahu do haroa. Godang makkatai. Malo mambaen parekkelon. Sai mekkel-ekkel ma ra nasida. Tamba ma attong uli ni si Friska on molo mekkel. Dibereng ibana muse ma ra ipon na nabontar i. Dagga iamang….. ro ijur.
“Naeng songon daya ingat mi ninna si MS. Asa boi jonokonna si Friska. Nalomoan rohana tu itoan i”. Ninna si Godfried tu au. Jala hudok ma tu si Godfried manang boha carana asa boi kuat daya ingat ni si MS. Ai hutanda hian do ibana. Holan hea ibana manuhor sigaret niba naujui tikki sma ingoton na do. Diingot ibana do hea huajari cara menghafal valensi unsur kimia ala ibana manuhor sigaret nami ujui. Judul ni film india pe hafal do ibana molo giliran ni ibana manuhor sigaret nami. Matua tano on ingotonna do i.
” Mithun Cakraborti do bintangna di Sanam Tri Kasam!” Ninna ibana patorang film natinonton nami di bioskop tolu bulan naung salpu. ” Masak dang diingotho nga hea ta tonton i? Tikki na au manuhor sigaret i?” ninna muse mempertegas si Godfried. Attar jotjot do ibana mandok kalimat naterakhir i. Hape apala holan sahali tolu bulan do niisap sigaretna. Ia sigaret niba mapulpul do dibaen ganupari.
Mardalan ma rencana nami nadua dohot si Godfried. Boha asa kuat daya ingat ni si MS.Jala dioloi si MS do daba. Setiap bukkus sigaret ditulis si MS ma nama latin ni akka tumbuhan dohot hewan. Mantap do ibana daba.
Ro ma si Friska di sada tikki. Mampir tu kos-kosan nami, hundul di toruni bonani attajau. Sambil margitar hami di tikki i. Sipata si Friska ma marende. Nataboan soarana. Disaat intermezzo, makkata-hatai ma hami. Godang ma sukkun-sukkunni si Friska on daba. Alai dang adong taringot tu bahasa latin. Asing sukkun-sukkun na. Tentang karya sastra daba. Molo sastra attong, hukuasai do on. Sian masa Balai Pustaka sahat tu opera Inggris dimasa ni Hitler huboto do on.
” Beguattuk mai sude. Habis hepeng manuhor sigaret!” Tarsonggot ma hami umbege si MS on mangamuk daba. Didege-dege musema sigareton. Adong dope isina. Seang nai narohani si Godfried mangida. Ditijuri muse dope sigaret nanidegeanna on. Molo au nga huboto na kecewa do ibana tu ajar ni si Godfried on. Dirambas ibana ma bulung ni attajau i jala mallutus lao tu kamar kosna. Masiberengan be ma hami. Si Friska pe longang do rohana.
Hubereng ma si Godfried patenangkon si MS. Songon na pasoal do otik nasida.
“Kenapa sih, bang? Kesambet,ya? Tapi bagus juga kalau gak ngerokok. Saya suka sama orang tidak perokok!” Ninna si Friska. Mekkel ma si MS umbege hatani si Friska. Songon na minar bohina otik.
“Bayangkonma saratus lima pulu bahasa latin hali sabukkus sigaret, nga sadia, he?”
“Otonai au hape. Iyada habis hepeng manuhor sigaret naburiapus on. Lomodo hape rohana tu naso parisap”. Ninna tu si Godfried. Sai mekkel suping ibana alani las ni rohana.
Dung adong saminggu kejadian i, huboan hami do si MS tu Rumah Sakit. Ngalian mohop. Mungkin alani pagodanghu marisap. Mungkin musedo alani mamikkiri seang ni hepeng nai. Alana… si Friska dang dapot ibana ala nga parjolo au mamparhallet. Palelenghu ibana menghafal bahasa latin i. Ai au pe lomo do rohakku tu akka nauli jala nalagu