Suatu hari seorang guru sekolah minggu yang bernama Yuli berpesan
kepada anak-anak sekolah minggu untuk membawa kantung plastik minggu
depan, dan pada hari sabtunya Yuli membeli 8kg kentang. Saat tiba hari
minggu Yuli mengambil kentang itu dan meminta kepada Anak-anak sekolah
minggu untuk menuliskan nama-nama orang yang mereka tidak mau maafkan di
kentang tersebut. Lalu menyuruh mereka untuk memasukkan kentang
tersebut kedalam kantong plastik yang mereka bawa masing-masing.
Yuli
memberikan tugas kepada anak-anak sekolah minggu untuk selalu membawa
plastik yang berisi kentang tersebut kemanapun mereka pergi selama 1
minggu penuh. Lama kelamaan kentang itu menjadi busuk dan mengeluarkan
bau yang tidak sedap, dan hampir semua anak mengeluhkan pekerjaan ini.
Akhirnya waktu 1 minggu itupun selesai, dan semua anak Sekolah minggu itu membuang semua kentang yang mereka pegang selama ini.
Lalu salah satu anak bernama Albert bertanya kepada Yuli.
Albert: KK Yuli mengapa kami disuruh untuk membawa kentang itu selama 1 minggu??
Yuli:
Tugas ini diberikan kepada kalian semua supaya kalian mengerti bahwa
memaafkan sebenarnya adalah pekerjaan yang lebih mudah dari pada membawa
semua beban itu kemana saja kalian melangkah.
NB:
Ini
adalah sebuah perumpamaan tentang harga yang harus kita bayar untuk
sebuah dendam dan kepahitan yang kita simpan terus menerus selama hidup
kita.
Terkadang kita berfikir??memaafkan adalah hadiah bagi orang yang kita beri maaf.
tapi,
kita harus kembali berfikir!!bahwa pemberian maaf itu adalah hadiah
buat diri kita sendiri. Yaitu hadiah dari sebuah kebebasan, yakni
kebebasan dari rasa tertekan, rasa dendam, rasa amarah, dan kedegilan
hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar