Kubuka pintu Gereja yang selama ini telah begitu akrab dengan
kehidupanku. Kupandangi tempat lilin yang pasti dipenuhi oleh sidik
jariku selama ini. Hanya kesunyian pagi yang menemaniku. Aku begitu
marah, kecewa, dan putus asa. Semua yang sempat kuharapkan terasa
berantakan, dan ini semata-mata disebabkan oleh ketidak pedulian
Tuhan, yang kupikir tidak mau mendengarkan doa-doaku... Kuteriakkan
nama Tuhan dengan penuh kekecewaan di dalam Gereja itu, dan tanpa
kusangka Tuhan menampakkan diri sambil tersenyum penuh kasih.
Tuhan
mendekatiku, dan diangkatnya aku melintasi dimensi ruang dan waktu.
Bagaikan menonton film, aku melihat kehidupanku sendiri dari waktu ke
waktu, melintasi padang waktu. Setiap langkah hidupku, meninggalkan
sepasang jejak tapak kaki di pasir waktu. Kuperhatikan bahwa ada
sepasang tapak kaki lain yang mendampingi tapak kakiku. Aku bertanya
kepada Tuhan, "Tuhan, jejak kaki siapakah yang selalu menyertaiku
dalam pengembaraan hidupku ini ?"
Dengan kasih Tuhan menjawab, "Jejak kakiKu, anakKu..."
Kembali
kupandangi jejak-jejak tapak kaki tersebut, dan aku kembali menjadi
marah, karena setiap kali melewati pasir-pasir waktu kesedihan, jejak
kaki yang nampak hanyalah sepasang. Kupikir Tuhan meninggalkanku
ketika aku sedang menghadapi kesedihan. Penuh protes kuteriaki Tuhan,
"Kau selalu mengiringi langkahku Tuhan, tapi kemanakah Engkau ketika
sedang kubutuhkan, kemanakah Engkau ketika aku sedang menghadapi
masalah berat dan kesedihan !?"
Kembali Tuhan tersenyum penuh kasih dan menjawab, "Perhatikanlah lagi jejak kaki yang memang hanya sepasang itu anakKu..."
Dengan
jengkel kuperhatikan sepasang jejak kaki itu, dan ternyata jejak yang
hanya sepasang itu tampak lebih dalam dibanding dengan jejak-jejak
dua pasang kaki yang lain
"Justru ketika kamu sedang begitu
sedih, menghadapi masalah besar, dan nyaris putus asa itulah Aku
berada begitu dekat denganmu, karena Aku menggendongmu, sehingga kamu
dapat menyeberangi pasir-pasir waktu kesedihan, Aku sama sekali tidak
meninggalkanmu, karena Aku menggendongmu AnakKU..." kata Tuhan. Selesai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar